Bintang Kecil di Langit Eropa
Kiprahnya memang selalu bersinar di kompetisi domestik tetapi tidak jarang mereka membuat kejutan-kejutan baru di Eropa walaupun tidak selalu lolos ke fase selanjutnya. Sebut saja Sheriff Tiraspol, klub yang berdiri pada 1996 dengan nama Tiras Tiraspol di kota Tiraspol, Republik Pridnestrovia Moldavia atau yang biasa dikenal sebagai Transnistria. Transnistria adalah sebuah wilayah separatis yang terletak diantara Moldova di sebelah barat dan Ukraina di sebelah Timur. Mereka mendeklarasikan kemerdekaannya setelah memenangkan peperangan pada tahun 1992 antara Transnistria yang didukung oleh Rusia dengan Moldova yang didukung oleh tetangga sebahasa nya, Romania. Hasilnya, secara de facto Transnistria menjadi negara merdeka, sedangkan dunia tidak ada yang mengakui, termasuk Rusia. Maka secara de jure Transnistria merupakan wilayah Moldova.
Kembali ke soal Sheriff, klub tersebut dibeli oleh seorang pengusaha yang merupakan mantan polisi dan agen KGB, yaitu Viktor Gushan yang terlebih dahulu mendirikan perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang dengan nama yang sama pada tahun 1993, bahkan Sheriff adalah salah satu sumber kekuatan ekonomi Transnistria dan sering kali memberikan pengaruh bagi kelangsungan hidup rakyat Transnistria serta berpengaruh bagi politik di wilayah tersebut. Salah satu caranya adalah membeli tim amatir di kota Tiraspol yang kemudian berganti nama menjadi FC Sheriff Tiraspol pada tahun 1997.
Sebelum ada Sheriff, Tiraspol memiliki klub sepakbola yang lebih dulu eksis yang bernama Tiligul-Tiras yang berdiri pada tahun 1938. Tim tersebut sering berganti-ganti nama sampai akhirnya tim tersebut bubar pada tahun 2009 semenjak dibeli oleh klub asal kota Balti, yaitu Olimpia (sekarang bernama FC Balti) dan dijadikan sebagai tim kedua dari tim tersebut. Sheriff mengawali kiprahnya di kasta ketiga Moldova musim 1996/1997 saat masih bernama Tiras Tiraspol dan berhasil promosi ke kasta kedua untuk musim setelahnya dengan menjuarai kompetisi dengan poin berjumlah 70. Pada musim berikutnya, Tiras yang sudah berganti nama menjadi Sheriff kembali menjuarai kompetisi dan berhasil naik ke kasta tertinggi sepakbola Moldova dengan poin yang sama dengan musim sebelumnya.
Perjuangan Sheriff di kasta tertinggi pun dimulai, Tim Sheriff mencatatkan sembilan kali kemenangan, sepuluh kali seri, dan tujug kali menelan kekalahan serta berakhir di posisi keempat. Disamping debut yang cukup memuaskan bagi tim promosi seperti Sheriff, ternyata mereka berhasil menjuarai Piala Moldova untuk pertama kalinya setelah menaklukkan tim Constructorul dengan skor 2-1 pada babak final. Langkah tim Sheriff semakin maju pada musim berikutnya karena Sheriff bermain di kompetisi Eropa untuk pertama kalinya, tetapi harus gugur terlebih dahulu setelah laga da leg melawan tim asal Republik Ceko, Sigma Olomouc melalui aturan gol kandang. Pada musim keduanya di kasta tertinggi, Sheriff berhasil mencatatkan dua puluh lima kali kemenangan, enam kali seri, dan lima kali kekalahan.
Sheriff berhasil mengakhiri dominasi Zimbru asal ibukota, Chisinau pada musim berikutnya setelah berhasil menjuarai liga untuk pertama kalinya dan berhasil mencetak sejarah baru dengan menjuarai Piala Moldova untuk kedua kalinya. Sheriff dua kali meraih double winner dua kali berturut-turut pada musim berikutnya dan sejak terciptanya sejarah baru tersebut, dominasi Sheriff di kompetisi domestik telah dimulai.
Setelahnya, Sheriff berhasil menjuarai liga sebanyak sepuluh kali berturut-turut dan berhasil menjuarai Piala Moldova sebanyak enam kali serta menjadi juara Piala Super Moldova sebanyak empat kali berturut-turut. Sheriff juga berhasil meraih treble winner sebanyak dua kali pada musim 2005-2006 dan musim 2007-2008 dibawah asuhan pelatih asal Belarusia, Leonid Kuchuk yang juga membawa anaknya yang bernama Aliaksei untuk bermain selama tahun 2004 sampai dengan 2008 dan berhasil meraih penghargaan top skor dua musim berturut turut.
Dominasi Sheriff selama 10 musim di liga harus berakhir pada musim 2010-2011 setelah Sheriff gagal menjuarai semua kompetisi domestik pada musim itu dan gelar juara liga beralih ke tangan tim asal ibukota, Dacia Chisinau. Pada musim setelahnya, Sheriff berhasil kembali ke jalur yang semestinya dan berhasil memenangkan kembali gelar liga selama 3 musim berturut-turut ditambah sekali gelar Piala Super Moldova hingga kembali gagal menjuarai liga pada musim 2014-2015 setelah Milsami Orhei menjuarai liga untuk pertama kalinya. Setelahnya, Sheriff kembali menjuarai liga 7 musim berturut-turut sampai sekarang ini. Di tangan pelatih asal Italia, Roberto Bordin, Sheriff kembali meraih treble winner untuk ketiga kalinya pada musim 2018. Di tangan pelatih yang lain yaitu Yuriy Vernydub asal Ukraina, Sheriff hanya merasakan hasil seri sebanyak 3 kali dan menelan kekalahan sebanyak 1 kali pada musim 2020-2021 dengan penyerang asal Kolombia, Frank CastaƱeda yang juga berhasil mencetak sejarah baru sebagai top skor tim dengan jumlah gol terbanyak salam satu musim.
Sheriff Juga Berproses
Dari Sheriff kita belajar bahwa untuk mencapai kesuksesan semua ada prosesnya. Sheriff telah mewujudkan itu dengan proses yang telah mereka jalani. Berawal dari berdirinya tim amatir dengan keuangan yang tidak menentu dan fasilitas yang kurang memadai, menjadi juara kompetisi kasta terendah, lalu menjadi raksasa di kancah sepakbola Moldova dengan ekonomi yang kuat mengalahkan tim-tim asal Moldova lainnya, seperti Zimbru Chisinau. Sheriff juga menjadi salah satu tim dengan akademi yang berhasil menciptakan beberapa talenta-talenta terbaik seperti Aleksandr Erokhin asal Rusia, Stanislav Namashko, dan Aleksandr Belousov yang keduanya merupakan pemain penting di tim nasional Moldova.
Comments
Post a Comment